Popular Posts
-
Karangan ini saya buat berdasarkan apa yang saya ketahui dan apa yang saya dapatkan di bangku perkuliahan Fakultas Hukum Universitas ...
-
Suatu wacana yang menarik ketika kita mengkaji filosof dan ilmuwan. Apakah filosof (ahli filsafat ilmu) dan ilmuwan i...
-
Ketika Wortley, mengemukakan bahwa : “ Jurisprudence is the knowledge of law in its various forms and manifestations ” ...
-
Suatu hal yang menarik ketika kita mengkaji, dengan dibentuknya beberapa komisi-komisi negara seperti Komisi Yudisial, Komisi Pemberantas...
-
Berbicara mengenai kriminologi, otomatis tidak lepas dari pembahasan masalah kejahatan dan merupakan salah satu ilmu pemb...
-
Apakah kita hidup di dunia ataukah kita diciptakan di muka bumi ini dengan tujuan atau perspektif kita terhadap diri kita bahwa d...
-
Apakah segala bentuk perbuatan atau tindakan warga Negara menjadi terbatas (kaku) dengan adanya suatu aturan hukum, ...
-
Untuk memahami apa itu filsafat, mari kita lihat pendapat-pendapat para ahli tentang pengertian filsafat : 1. Plato (427 SM...
-
Berbicara mengenai konsep kekinian, tentu manusia tidak terlepas dari apa yang dibutuhkan atau yang dinginkannya yaitu belajar. Apa...
-
Hidup yang terpahami adalah kematian yang sesungguhnya, dan kematian yang terpahami adalah awal dari langkah untuk memulai...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
Kategori
- Agama ( 6 )
- Hukum & Sosial ( 13 )
- Logika & Filsafat ( 10 )
- Motivasi ( 5 )
- Puisi ( 2 )
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 14 Juni 2016
Karena hampir setiap diri, seringkali tak bersyukur,
Sehingga, terkadang yang salah selalu dianggap benar,
Melalui banyaknya informasi tanpa nalar,
Membuat manusia melegitimasi ayat suci terbakar,
Label agama menjadi alat untuk menjelajah orang
kafir,
Mungkin juga karena banyaknya pengetahuan tanpa
iringan yang sadar.
Sungguh indahnya semesta dengan alasan yang mendasar,
Bulan ramadhan bukan milik para pendusta dan
penyihir,
Bukan pula para politikus dan koruptor,
Melainkan mereka yang karenanya alam semesta ini
berakar,
Melalui pohon kenabian, kemanusiaan terus mengalir,
Yang dengannya cahaya itu terpancar,
“Yang Tercinta” akan selalu terlihat indah bagi yang
merasa fakir.
Karena puasa bukan hanya persoalan lapar,
Bukan hanya perkara menahan dahaga melalui air,
Tapi, perkara jiwa yang tenggelam menuju kemusnahan
karena terbakar.
Bunga-bunga dan pepohonan tak akan mekar di musim
gugur,
Tapi bulan ramadhan sangat merindukan jiwa manusia
yang mekar,
Sebab, Ramadhan memiliki kemuliaan malam Lailatul Qadr,
Malam yang cahaya itu akan mengakar,
Bukan untuk mereka yang merasa sebagai ahli tafsir,
Untuk merasa diri paling beriman untuk menyatakan
selainnya itu kafir.
Duhai yang mengajak diri tuk terus minum anggur,
Izinkanlah diri tuk merasakan nikmatnya jiwa yang terbakar,
Melalui ruhanimu yang terpancar,
Karena hamba yang ahli dosa belum sadar.
Label:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar