Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 14 Juni 2016
Karena hampir setiap diri, seringkali tak bersyukur,
Sehingga, terkadang yang salah selalu dianggap benar,
Melalui banyaknya informasi tanpa nalar,
Membuat manusia melegitimasi ayat suci terbakar,
Label agama menjadi alat untuk menjelajah orang kafir,
Mungkin juga karena banyaknya pengetahuan tanpa iringan yang sadar.

Sungguh indahnya semesta dengan alasan yang mendasar,
Bulan ramadhan bukan milik para pendusta dan penyihir,
Bukan pula para politikus dan koruptor,
Melainkan mereka yang karenanya alam semesta ini berakar,
Melalui pohon kenabian, kemanusiaan terus mengalir,
Yang dengannya cahaya itu terpancar,
“Yang Tercinta” akan selalu terlihat indah bagi yang merasa fakir.

Karena puasa bukan hanya persoalan lapar,
Bukan hanya perkara menahan dahaga melalui air,
Tapi, perkara jiwa yang tenggelam menuju kemusnahan karena terbakar.

Bunga-bunga dan pepohonan tak akan mekar di musim gugur,
Tapi bulan ramadhan sangat merindukan jiwa manusia yang mekar,
Sebab, Ramadhan memiliki kemuliaan malam Lailatul Qadr,
Malam yang cahaya itu akan mengakar,
Bukan untuk mereka yang merasa sebagai ahli tafsir,
Untuk merasa diri paling beriman untuk menyatakan selainnya itu kafir.

Duhai yang mengajak diri tuk terus minum anggur,
Izinkanlah diri tuk merasakan nikmatnya jiwa yang terbakar,
Melalui ruhanimu yang terpancar,

Karena hamba yang ahli dosa belum sadar.

0 komentar: