Popular Posts
-
Karangan ini saya buat berdasarkan apa yang saya ketahui dan apa yang saya dapatkan di bangku perkuliahan Fakultas Hukum Universitas ...
-
Suatu wacana yang menarik ketika kita mengkaji filosof dan ilmuwan. Apakah filosof (ahli filsafat ilmu) dan ilmuwan i...
-
Ketika Wortley, mengemukakan bahwa : “ Jurisprudence is the knowledge of law in its various forms and manifestations ” ...
-
Berbicara mengenai kriminologi, otomatis tidak lepas dari pembahasan masalah kejahatan dan merupakan salah satu ilmu pemb...
-
Suatu hal yang menarik ketika kita mengkaji, dengan dibentuknya beberapa komisi-komisi negara seperti Komisi Yudisial, Komisi Pemberantas...
-
Apakah segala bentuk perbuatan atau tindakan warga Negara menjadi terbatas (kaku) dengan adanya suatu aturan hukum, ...
-
Apakah kita hidup di dunia ataukah kita diciptakan di muka bumi ini dengan tujuan atau perspektif kita terhadap diri kita bahwa d...
-
Untuk memahami apa itu filsafat, mari kita lihat pendapat-pendapat para ahli tentang pengertian filsafat : 1. Plato (427 SM...
-
Berbicara mengenai konsep kekinian, tentu manusia tidak terlepas dari apa yang dibutuhkan atau yang dinginkannya yaitu belajar. Apa...
-
Hidup yang terpahami adalah kematian yang sesungguhnya, dan kematian yang terpahami adalah awal dari langkah untuk memulai...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
Kategori
- Agama ( 6 )
- Hukum & Sosial ( 13 )
- Logika & Filsafat ( 10 )
- Motivasi ( 5 )
- Puisi ( 2 )
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 26 September 2013
Siapakah tokoh yang paling berpengaruh
di dunia ini? Mungkin apa yang ada di benak anda sama dengan apa yang saya
paparkan. Mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya
sebagian yang lain. Dia adalah satu pemimpin yang patut di contoh baik dari
segi akhlak, kepemimpinan dan lain-lain yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.
Berasal-usul dari keluarga
sederhana, yaitu Nabi Muhammad SAW menegakkan dan menyebarkan salah satu dari
agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil
sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad
sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.
Sebagian besar dari
orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena
lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan
tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun 570
M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang
waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat
perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam
tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati.
Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW seorang buta huruf.
Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia
kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat
puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia.
Umumnya, bangsa Arab saat itu
tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada
sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan
dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan
Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia 40 tahun, Nabi
Muhammad SAW yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya
dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.
Selama tiga tahun Nabi Muhammad
SAW hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru
tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit
demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang
berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Nabi Muhammad
SAW hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia
ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.
Peristiwa hijrah ini merupakan
titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah
kecil pengikut, dan di Madinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo
cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang
kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut
Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah
dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Nabi
Muhammad SAW, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari
hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab
memeluk Agama Islam. Dan tatkala Nabi Muhammad SAW wafat tahun 632, dia sudah
memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian
selatan.
Suku Bedewi punya tradisi
turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah
mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak
satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari
kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi,
Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan
kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan
penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab
berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri
Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.
Ditilik dari sudut jumlah dan
ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan
pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat
menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut
dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia
dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di
Nehavend tahun 642. Tapi, penaklukan besar-besaran di bawah pimpinan sahabat
Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab itu tidak menunjukkan
tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu
habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok
ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di
Spanyol.
Sepintas lalu orang mesti
mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun
732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin
yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang
Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang
Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad SAW telah mendirikan
sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai
Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah
manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu
disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam. Ternyata, tidak
semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun
masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan
Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya
berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia
dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab
seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar
terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya
jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan
dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru
itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya:
adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.
Sekarang, apakah pengaruh Nabi
Muhammad SAW yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti
halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap
para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia
semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk
Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan
sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih
tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok
yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting
dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani.
Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika
Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama
teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian
Lama.
Sebaliknya Nabi Muhammad SAW
bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga
terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia "pencatat"
Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yang diyakininya
berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan
penuh kesungguhan selama Nabi Muhammad SAW masih hidup dan kemudian dihimpun
dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan
demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta
ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada
satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih
dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit
banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Nabi Muhammad SAW
dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Nabi Muhammad
SAW dalam Islam lebih besar dari pengaruh Nabi Isa dan St. Paul dalam dunia
Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya
pengaruh Nabi Muhammad SAW setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.
Lebih jauh dari itu (berbeda
dengan Nabi Isa) Nabi Muhammad SAW bukan semata pemimpin agama tapi juga
pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak
penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada
dalam posisi terdepan sepanjang waktu. Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang
bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang
yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja
bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah
ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang
dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Nabi Muhammad SAW dan
tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil
tanpa Nabi Muhammad SAW. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam
sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis
Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang
dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini
satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama
dengan sebelum masa Jengis Khan.
Ini jelas menunjukkan beda
besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak
hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat
anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan
kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya
dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak
terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi
sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam
beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi
perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa
bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang
kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak
ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974.
Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara
Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.
Jadi, menurut Michael H. Hart
dalam bukunya “Seratus Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah” dapatlah kita saksikan, penaklukan yang
dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam
sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi
tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh
diri Nabi Muhammad SAW sehingga saya menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW dalam
arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.
Ya,
Rasulullah…
Apalah arti hidup jika jiwa ini terbelah dua
Di setiap nafasku selalu mencium aroma dirimu
bagaikan surga
Adakah ruang rindu, bagi hamba yg berlumur dosa
Disini aku ingat dirimu saja
Ya,
Rasulullah…
Diri ini senyap tanpa jiwa kasih
Ruang hati ini gelap tanpa arah tuk melangkah
Terngiang suara ditelinga
Merdu membisikkan makna
Ya, Rasulullah...
Akhlakmu yang begitu sempurna
Bagai cahaya kemuliaan Al-Qur’an yang penuh
makna
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Dan agungnya cintamu menyayangi sesama
Label:
Agama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar